Tren Perkembangan Furniture Minimalis
Furniture minimalis identik dengan permainan warna dan aksesoris tambahan yang bukan kayu, bisa dengan besi, alumunium, kaca ataupun plastic. Selain penambahan aksesoris dari bahan lain, furniture minimalis juga identik dengan permainan kombinasi warna yang atraktif dan menarik. Pemakaian bahan utama dalam furniture model minimalis berupa kayu atau partikel board menjadi lebih berkurang dibandingkan dengan furniture model classic.
Komponen aksesoris yang bukan kayu atau partikel board biasanya digunakan pada bagian tertentu pada suatu produk furniture. Kaki meja makan, kaki coffe table, kaki kursi biasanya menggunakan bahan besi ataupun alumunium. Dengan adanya penambahan variasi tersebut dapat menambah nilai artistic bagi produk tersebut meski tidak semuanya berbahan kayu solid. Disamping alasan variasi, perpaduan bahan-bahan tersebut juga untuk menghemat beberapa bahan baku utamanya. Seperti diketahui, bahan baku akan kayu solid semakin hari mengalami kesulitan. Perpaduan bahan tersebut adalah salah satu cara untuk menyiasati hal tersebut.
Mungkin bagi sebagian orang yang masih fanatic dengan furniture berbahan kayu solid, produk-produk dari bahan tersebut bukanlah pilihan utama mereka. Karena bagaimanapun juga tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan orang lebih mengetahui kualitas kayu jati. Namun kesulitan akan kayu jati membuat banyak produsen furniture yang berusaha untuk mengalihkan produknya dengan menggunakan jenis kayu lain yang memang tidak bisa disamai kualitas dan nilainya. Populasi kayu jati sendiri semakin hari, semakin sulit yang berdampak pada tingginya harga kayu jati sehingga sulit untuk dijangkau oleh masyarakat luas.
Furniture minimalis biasanya menggunakan berbagai macam jenis kayu yg memiliki tingkat kekerasan yang cukup dan bahkan terkadang menggunakan bahan Partikel Board. Pada akhirnya untuk furniture minimalis yang dijual adalah model, design, variasi dan aksesoris lainnya. Mungkin tidak pernah terbayang bila kayu jati dibentuk menjadi furniture minimalis, maka nilai dan kualitas akan kayu jati tidak pernah muncul. Kebanyakan furniture dengan kayu jati lebih menonjolkan model classic dengan warna natural kayu jati, justru dari situlah terlihat betapa bagusnya kayu jati itu, mulai dari kontur serat dan warnanya. Belum pernah dijumpai kayu jati digunakan untuk furniture dengan model minimalis.